Kehadiran Allah Pada Matahari

Tags

Kehadiran Allah Pada MatahariKehadiran Allah Pada Matahari,- Matahari, siapa yang tak mengenalnya. Ia hadir dan pergi setiap hari, dari pagi sampai petang. Matahari yang kita lihat terbit dan tenggelam setiap hari adalah sebuah bintang yang merupakan benda angkasa terbesar dalam tatasurya kita.

Matahari sendiri terbuat dari gumpalan gas yang berpijar dengan garis tengah sekitar 1.392.429 KM.  Yang terdiri dari 69,5% gas hidrogen, dan 28% Celcius. Sementara pada inti matahari suhunya mencapai 19.999,980 C.

Matahari memancarkan cahaya dan panas. Keduanya adalah dua perwujudan berbeda dari radiasi elektro magnetik. Radiasi elektromagnetik dapat memiliki panjang gelombang yang bebeda-beda. Seperti sinar Gamma, sinar X, infra merah, dan ultraviolet. Semua sinar radiasi itu tidak begitu membahayakan ketika sinar matahari mencapai bumi.  Ditambah lagi dengan lapisan atmosfer yang dapat memfiltrasi sinar radiasi.

Siapa yang dapat mengatur sinar itu selain Dia ? Allah mengatur demikian, boleh jadi karena hanya jenis-jenis radiasi yang penting dan sesuai bagi kehidupan yang Dia jatuhkan kebumi. Subhanallah,- ini membuktikan bahwa Allah tidak hanya Maha Kuasa, tetapi juga Maha Kasih dan betapa Dia Yang Maha Kasih  itu mengatur alam raya ini, termasuk sinar matahari yang masuk ke bumi agar tidak membahayakan makhluk dibumi dan bahkan bermanfaat bagi mereka.


Dalam Al-Qur’an sendiri Allah Swt menyebut cahaya matahari sebagai Dhiya’ sedangkan cahaya bulan sebagai Nur. Lalu apa perbedaan antara lafadz Dhiya dengan Nur ?



هُوَ الَّذِي جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاءً وَالْقَمَرَ نُورًا وَقَدَّرَهُ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوا عَدَدَ السِّنِينَ وَالْحِسَابَ ۚ مَا خَلَقَ اللَّهُ ذَٰلِكَ إِلَّا بِالْحَقِّ ۚ يُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

“Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan  bercahaya dan ditetapkan-Nya manjilah-manjilah bagi keduanya, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungannya.  Tidaklah Allah menciptakan itu melainkan dengan kebenaran. Dia menjelaskan ayat-ayat(Nya) kepada orang-orang yang mengetahui” (QS. Yusuf:05)

Kehadiran Allah Pada Matahari

Kata Dhiya  digunakan untuk melukiskan bahwa cahaya yang terpancar pada suatu benda, adalah cahaya yang bersumber pada dirinya sendiri.  Sementara cahaya bulan Allah menyebutkannya dengan kata Nur,  hal ini menunjukan bahwa lafadz nur digunakan pada benda yang mendapatkan cahayanya dari benda lain.


Hal ini terbukti, bahwa memang rembulan mendapatkan cahayanya karna ditopang oleh cahaya matahari. Dengan demikian Firman-Nya mengungkapkan hakikat ilmiah tentang cahaya matahari dan bulan,  jauh sebelum manusia mengetahui hakikat tersebut.

Allahu a'lam


Baca juga:
                    *Kehadiran Allah pada bulan dan hikmahnya


EmoticonEmoticon